Thomas Jefferson

Thomas Jefferson (1743-1826)
a1-pemikiran-media-image47-png

Thomas Jefferson adalah presiden ketiga Amerika. Beliau juga adalah penulis naskah deklarasi kemerdekaan Amerika.

Jefferson mempelajari berbagai ilmu dalam hidupnya, khususnya matematika, dan sangat mengagumi Euclid. Beliau menyusun deklarasi kemerdekaan Amerika dengan pengaruh Euclid yang sangat kental.

Kalimat pembuka dari deklarasi kemerdekaan Amerika adalah sebagai berikut:

We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal, that they are endowed by their Creator with certain unalienable rights, that among these are Life, Liberty and the pursuit of happiness.

Yang diterjemahkan secara bebas:

Kami memegang kebenaran-kebenaran berikut sebagai terbukti dengan sendirinya, bahwa setiap manusia diciptakan setara, bahwa mereka dianugerahi oleh Sang Pencipta dengan hak-hak asasi, yang di antaranya adalah hak untuk hidup, kebebasan, dan untuk mengejar kebahagiaan.

Ini menjadi sebuah postulat mengenai natur manusia. Gagasannya mirip dengan salah satu dari 5 hal umum yang dituliskan Euclid, bahwa jika ada dua hal yang sama dengan yang ketiga, maka dua hal itu sama satu dengan yang lain. Demikian juga dengan manusia, manusia diciptakan setara satu dengan yang lain.

Bagian pembukaan deklarasi kemerdekaan ini disusun untuk menyajikan empat postulat berikut ini:

P1

Setiap manusia diciptakan setara dan masing-masing memiliki hak asasi.

P2

Pemerintahan ada untuk melindungi hak-hak tersebut.

P3

Pemerintah mendapatkan kuasa dari yang diperintah.

P4

Yang diperintah memiliki hak untuk mengganti pemerintah jika pemerintah bersifat merusak.

Bagian setelahnya berisi pembuktian bahwa mereka berhak untuk memerdekakan diri dari Britania Raya.

Pola ini juga terdapat dalam naskah-naskah konstitusi dalam negara-negara lain setelahnya, termasuk Indonesia. Paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 berisi pernyataan mengenai kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, yang dapat dianggap sebagai postulat.

Berikutnya: Benedict de Spinoza

Ditulis oleh
Ari Prasetyo
Ditulis pada
Terakhir diupdate
Dipublikasikan
Frase kunci
sejarah pemikiran tokoh geometri