Contoh 3: pernyataan majemuk

Sekarang kalimat berikutnya:

Marni dan Marno mencuri.

Kita tidak tahu kebenaran kalimat itu. Namun kalimat “Marni dan Marno mencuri” bukan merupakan kalimat sederhana, tetapi mengandung dua anak kalimat yang mewakili dua keadaan yang independen.

Marni mencuri

dan

Marno mencuri

Dua keadaan ini sudah dibuat tabel kebenarannya pada contoh sebelumnya, hanya kali ini kita perlu menambahkan kalimat ketiga, yaitu r.

p = Marni mencuri.

q = Marno mencuri.

r = Marni mencuri dan Marno mencuri.

Kalimat r tidak independen lagi, karena kebenarannya bergantung dari p dan q, sehingga tabel kebenaran ini tetap memiliki 2 pernyataan independen seperti sebelumnya, yang berarti jumlah barisnya adalah 4. Di bawah ini setiap baris diberi nomor dari 0 hingga 3.

pqr
0SS
1SB
2BS
3BB

Nah, dalam kemungkinan pertama, kalimat p dan q sama-sama salah. Artinya Marni sebenarnya tidak mencuri, Marno juga demikian. Karena itu, kalimat r pasti salah.

pqr
0SSS
1SB
2BS
3BB

Dalam kemungkinan keempat (nomor 3), kalimat p dan q sama-sama benar. Artinya mereka berdua mencuri, sehingga kalimat r benar.

pqr
0SSS
1SB
2BS
3BBB

Sampai di sini, ternyata ada dua kemungkinan lain lagi, yaitu salah satu dari mereka mencuri, yang lain tidak. Ini ditunjukkan oleh kemungkinan nomor 1 dan nomor 2. Hal ini yang seringkali terlewat jika kita tidak menggunakan tabel kebenaran.

Dalam kondisi salah satu saja dari mereka yang mencuri, berarti kalimat, Marni dan Marno mencuri, adalah salah. Karena kalimat tersebut berarti keduanya mencuri.

pqr
0SSS
1SBS
2BSS
3BBB

Kegunaannya?

Nah, dalam pembicaraan sehari-hari, kita sering membuat kesalahan seperti ini.

Bomi

Marni dan Marno mencuri lho.

Mila

Tidak, kabar itu tidak benar.

Bomi

Oh, jadi mereka berdua tidak mencuri.

Bisakah kamu mencium bau-bau kesalahan Bomi?

Melalui tabel kebenaran, kita melihat bahwa yang dimaksudkan Bomi dalam dialog pertama adalah kemungkinan nomor 3.

Bomi

Marni dan Marno mencuri lho.

pqr
0SSS
1SBS
2BSS
3BBB

Kemudian Mila membantah kabar yang disampaikan Bomi, yang berarti ia menyalahkan kemungkinan nomor 3.

Mila

Tidak, kabar itu tidak benar.

pqr
0SSS
1SBS
2BSS
3BB

Karena nomor 3 salah, berarti yang mungkin terjadi adalah nomor 0, 1, atau 2. Mila tidak mengatakan secara spesifik kemungkinan mana yang terjadi, sehingga ketiganya mungkin. Bomi tidak punya informasi untuk menentukan yang mana.

pqr
0SSSSalah satu dari 0,1,2 benar.
1SBS
2BSS
3BB

Namun Bomi dalam kekurangan informasinya, menyimpulkan bahwa kemungkinan nomor 0 yang benar.

Bomi

Oh, jadi mereka berdua tidak mencuri.

pqr
0SSSalah satu dari 0,1,2 bisa benar, tetapi Bomi menyimpulkan hanya 0 yang benar.
1SB
2BS
3BB

Perhatikan bahwa tebakan Bomi mungkin saja benar. Bahkan kemungkinan besar benar. Namun hal itu bisa sangat berbahaya, karena Bomi bisa menjadi sangat yakin dengan kesimpulannya, padahal masih ada kemungkinan lain.

Jadi, kegunaannya?

Dengan membuat tabel kebenaran sesuai aturan (komplet dan disjoin), kita bisa mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang luput dari perhatian kita.

Di sekolah kamu dipaksa untuk membuat tabel kebenaran semacam ini untuk mengevaluasi proses berpikirmu sendiri. Jika kamu sudah terlatih, diharapkan dalam kehidupan nyata kamu tidak perlu lagi menggunakan tabel kebenaran untuk kasus ini karena kamu sudah secara otomatis peka dengan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.

Dalam kasus lain, kesimpulan yang terburu-buru seperti ini bisa berakibat fatal: Orang lain bisa dipenjara karenamu, bahkan terbunuh karena kamu salah menyimpulkan. Dan karena kamu merasa yakin dengan kesimpulanmu, kamu tidak akan merasa bersalah dan tidak akan merasa bertanggung jawab terhadap nasib buruk yang menimpa orang-orang tersebut. Hal apa yang lebih mengerikan daripada mencelakakan orang lain sambil hidup bahagia tanpa merasa bersalah sedikitpun?

Berikutnya: Contoh 4: 3 pernyataan

Ditulis oleh
Ari Prasetyo
Ditulis pada
Terakhir diupdate
Dipublikasikan
Frase kunci
logika contoh tabel kebenaran