Mengapa Belajar Logika Penting?
Belajar logika penting karena logika sehari-hari kita sering salah. Walaupun aturan-aturan logika sudah dari sononya di-embed dalam otak kita, kita masih sering salah mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Aku dimarahi polisi tadi. Padahal aku tidak salah.
Lho, kenapa?
Waktu lewat jalan itu, aku baca rambu lalu lintasnya mengatakan: Motor di lajur kiri. Aku kan jalan kaki, bukan naik motor. Makanya aku jalan di tengah.
Walah! Mirna! Kalau dibilang motor di lajur kiri itu artinya motor harus di lajur kiri, bukannya yang di kiri harus motor!
Gimana sih kamu! Kalau dibilang motor di lajur kiri, ya berarti yang di kiri itu motor. Yang bukan motor jangan di kiri.
...
Mungkin memang dalam contoh ini Mirna agak keterlaluan. Namun memang logika kita sering salah tanpa kita sadari, seperti halnya Mirna yang tidak sadar bahwa ia salah. Ketika melakukan kesalahan logika kita sendiri merasa diri kita benar dan orang lain yang salah. Dalam keadaan seperti ini, kita tidak mungkin dapat dikoreksi maupun belajar sesuatu karena kita sudah merasa benar. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini kamu perlu mempelajari logika.
Dengan demikian, belajar logika penting untuk hal-hal berikut:
- Mempertajam dalam mengenali kesalahan (terutama diri sendiri).
- Memperbaiki cara berpikir.
- Memperbaiki cara berbicara.
- Membantu kita lebih baik dalam memahami orang lain.
- Membantu kita menolong orang lain dalam berpikir.
Bukan untuk mengkritik
Seringkali orang yang baru belajar sesuatu yang baru menjadi senang mengritik orang lain. Dalam pembicaraan sehari-hari, kita cenderung untuk lebih sibuk memikirkan bagaimana menemukan kesalahan orang dan menunjukkan diri benar. Ketika seseorang menyajikan argumen, pikiran kita sibuk dengan cara mematahkan argumennya.
Kemampuan paling dasar dalam berlogika yang harus kamu miliki adalah justru kemampuan mendengar dan memahami pemikiran orang dengan baik, bukan kemampuan untuk mengritik lawan bicara. Utamakan untuk memahami orang lain lebih daripada menasihati, mengkritik, mencari kesalahan, ataupun merendahkan orang.
Berikutnya: Mengapa ini termasuk matematika?