Pohon Sintaks
Kadang-kadang untuk menentukan kolom dalam tabel kebenaran dapat agak sulit, terutama ketika jumlah konektor dan tanda kurungnya banyak.
Untuk menganalisis kalimat, kita bisa menggunakan bantuan pohon sintaks. Sebagai contoh, pohon sintaks untuk kalimat rumit
Bagaimana menguraikannya?
Pohon sintaks dasar
Kita akan mencoba mulai dari kasus sederhana. Misalnya untuk kalimat berikut:
Pertama tuliskan kalimat simbolik tersebut dalam sebuah kotak.
Karena rangkaian simbol ini terdiri dari 2 komponen kalimat yang lebih sederhana, maka tuliskan masing-masing kalimatnya sebagai cabang.
Dengan menggunakan pohon sintaks, kita dapat menentukan kolom-kolom yang diperlukan dalam tabel kebenaran. Didaftarkan mulai dari simbol paling sederhana pada ranting terujung (tidak harus terbawah). Diagram di bawah ini menunjukkan urutan kolomnya.
Kolom yang digunakan adalah:
Tanda kurung berisi kalimat majemuk
Jika ada tanda kurung, berarti cabangnya tidak boleh langsung dibuka.
Jadi pertama-tama sedikan kotak untuk kalimat lengkapnya:
Konektor pertama adalah konjungsi, bukan disjungsi.
Berarti komponen yang dipisahkan konjungsi tersebut adalah
Dengan demikian kita bisa membuat keduanya menjadi cabang tingkat pertama.
Cabang sebelah kiri sudah paling sederhana, yaitu
Dengan demikian
Untuk membentuk kolomnya, kita bisa mulai mengurutkan dari yang paling sederhana.
Kolom yang dihasilkan adalah:
Negasi sederhana
Bagaimana jika ada negasi?
Seperti sebelumnya, buat kotak untuk kalimat tersebut.
Kalimat
Karena itu kita perlu membuat cabang yang hanya berisi
Negasi yang lebih kompleks
Dalam contoh ini, kita perlu melihat penyusun pertamanya adalah yang ada dalam tanda kurung.
Dengan demikian kita membuat cabang yang hanya berisi
Contoh lain
Contoh yang lebih rumit
Mendaftar kolom
Sekarang, bagaimana mendaftarkan kolom yang akan dipakai? Mulailah dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit.
Misalnya untuk contoh ini:
Berarti akan ada kolom
Latihan
Berikutnya: Negasi dari konjungsi