Undecidable
Kadang-kadang kamu akan berjumpa dengan kalimat-kalimat yang tak dapat ditentukan nilai kebenarannya. Bisa karena kamu tidak tahu, bisa juga karena kebenaran kalimat tersebut tidak dapat disimpulkan dengan pasti berdasarkan informasi yang kamu miliki. Kalimat-kalimat semacam ini disebut sebagai kalimat undecidable.
Semua teman kita di kelas 10 IPS naik kelas.
Kalau Polan?
Polan kelas 10 IPA.
Jadi dia naik kelas tidak?
Aku tidak tahu.
Nah, dalam contoh ini Bomi tidak tahu nasib Polan. Dalam gudang informasi yang dimiliki Bomi tidak tersedia informasi tersebut, sehingga pernyataan, Polan naik kelas,
adalah undecidable, tak dapat ditentukan kebenarannya.
Kalimat undecidable tidak berarti tak dapat diketahui. Bomi bisa menanyakannya secara langsung kepada Polan. Namun undecidable yang dimaksud di sini adalah tidak dapat disimpulkan berdasarkan informasi yang tersedia.
Konsep ini sangat penting, karena dalam penarikan kesimpulan tidak tentu kita memiliki informasi yang cukup. Ketika kita dapat mengenali bahwa suatu kalimat adalah undecidable, kita tidak akan sembarangan menarik kesimpulan.
Jeng Lola, tahu nggak, kalau suaminya Mawar pindah kerja?
Iya tahu. Katanya lebih cocok kerja di sana.
Tahu nggak, kalau di sana itu ada teman SMA-nya yang cantik dan masih lajang.
Pantesan. Memang laki-laki kalau sudah lihat yang begitu mah matanya ijo. Pantes aja bilang lebih cocok kerja di sana.
Jadi, suaminya Mawar pindah kerja karena ada cewek cantik di sana ya.
Mmmm... Tidak perlu ditanya lagi. Pasti begitu.
Dalam pembicaraan ibu-ibu di atas, mereka dengan mudah menyimpulkan sesuatu berdasarkan potongan-potongan informasi yang terbatas dan tidak dapat dipakai untuk mendukung kesimpulan mereka. Seharusnya mereka lebih bijaksana dan rendah hati dengan mengakui bahwa alasan kepindahan suami Mawar adalah undecidable.
Kalau kamu menyimpulkan bahwa saya menganggap semua ibu-ibu seperti itu, kamu juga perlu tahu bahwa kesimpulan seperti ini seharusnya undecidable.
Untuk lebih memahami konsep undecidable, kerjakanlah soal di bawah ini:
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 100 km per jam. Mobil tersebut bergerak dengan kecepatan konstan menempuh jarak 300 km. Siapakah nama ibu kandung dari pengemudi mobil tersebut?
Berikutnya: Tabel kebenaran