Disjungsi
Berbeda dengan konjungsi, disjungsi tidak mensyaratkan bahwa kedua anak kalimat sama-sama terjadi.
Joni sedang menyanyi atau Herman menutup telinganya.
Ketika Joko mengatakan kalimat itu, ia tidak memaksudkan bahwa keduanya harus terjadi. Setidaknya yang terjadi harus salah satu:
Joni menyanyi, tetapi Herman tidak menutup telinganya.
Joni tidak menyanyi, tetapi Herman menutup telinganya.
Sampai di sini, tampaknya kata atau
dapat mewakili disjungsi. Namun dalam pembicaraan sehari-hari, kata atau dapat memiliki dua macam arti.
Pertama, pada kalimat, Johan sedang di sekolah atau di WC.
Keadaan yang mungkin dimaksudkan oleh kalimat tersebut adalah:
Di sekolah | Di WC | Misalnya Johan... | |
---|---|---|---|
1 | Ya | Tidak | Di ruang kelas. |
2 | Tidak | Ya | Di WC rumah. |
3 | Ya | Ya | Di WC sekolah. |
Johan sedang di tengah jalan atau di WC.Keadaan yang mungkin dimaksudkan kalimat tersebut adalah:
Di tengah jalan | Di WC | Misalnya Johan... | |
---|---|---|---|
1 | Ya | Tidak | Di tengah jalan. |
2 | Tidak | Ya | Di WC. |
Disjungsi inklusif
Disjungsi inklusif menggunakan kata atau
dan memaksudkan setidaknya
satu anak kalimat terjadi. Masih terbuka kemungkinan bahwa kedua anak
kalimat terjadi.
Simbol yang digunakan adalah ∨.
p =
Joni sedang menyanyi.q =
Herman menutup telinganya.p ∨ q =
Joni sedang menyanyi atau Herman menutup telinganya.
Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif sama-sama menggunakan kata atau
, tetapi agar tidak
multi-tafsir, kita perlu menambahkan kata saja
. Yang dimaksudkan
adalah dua anak kalimat tidak mungkin sama-sama terjadi.
Simbol yang digunakan adalah ∨ (dengan garis bawah).
p =
Joni sedang menyanyi.q =
Herman menutup telinganya.p ∨ q = “Joni saja sedang menyanyi atau Herman saja menutup telinganya.”
Terdengar agak aneh, tetapi setidaknya ini mencegah multi-tafsir.
Berikutnya: Implikasi