Maju lagi: Aturan kedua
Berdasarkan aturan kedua, kita juga bisa menarik kesimpulan. Contohnya, kita menggabungkan aturan kedua dengan aksioma kedua.
Untuk R2, kita dapat menarik kesimpulan dengan IU, mengganti
Mengapa penggantiannya adalah
Berarti, kita harus memberi tanda panah dari Emeseyu ke Bahrelway. Akibatnya, tanda panahnya sekarang menjadi bolak-balik.
Bagaimana cara tahu bahwa x=B dan y=E?
Kamu bisa melihat ketersediaan aksiomanya. Kita memiliki aksioma
Pada dasarnya
Terlihat bahwa pernyataan yang dihasilkan adalah
Perhatikan urutan x,y
Dalam contoh di atas, kita mengganti
Untuk menggunakan modus ponens (MP), kita akan memerlukan anteseden L1, yaitu
Corat-coret graf bisa membantu
Masih bingung menentukan
Bagian ini tidak termasuk dalam pembuktian, tetapi dapat membantumu menentukan penggantian untuk
Perhatikan aturan R2:
Kita dapat menggambarkan graf terhadap
Maka R2 akan mengakibatkan:
Dengan memperhatikan graf yang telah tergambar:
Kita memiliki A2.
Karena ada panah dari B ke E, berarti kita dapat menambahkan panah sebaliknya dari E ke B.
Berarti kita akan menggantikan
Sampai di sini, graf berarah kita telah menjadi lebih lengkap, mengandung A1 hingga A3, dan T1 hingga T5.
Amburegul | Bahrelway | Emeseyu | Titanigo | |
---|---|---|---|---|
Amburegul | T1 | A1 | ||
Bahrelway | T2 | A2 | A3 | |
Emeseyu | T5 | T3 | ||
Titanigo | T4 |
Lemma
Perhatikan bahwa dalam proses penarikan kesimpulan seringkali muncul kesimpulan yang bukan hasil akhir tetapi ada di antaranya. Dalam inferensia di atas ini ditandai dengan L1. Ini disebut sebagai lemma.
Sebenarnya, lemma tidak ada bedanya dengan teorema. Namun karena bukan jawaban akhir yang kita inginkan kita tidak menyebutnya sebagai teorema. Terutama karena kita tetapkan dari awal bahwa yang disebut teorema adalah pernyataan mengenai hubungan
Yang manakah yang akan kita sebut lemma dan yang manakah yang akan kita sebut sebagai teorema? Penentuan lemma dan teorema adalah sangat subjektif. Biasanya dalam matematika yang disebut sebagai teorema adalah pernyataan umum yang memiliki penerapan luas, dan lemma muncul sebagai langkah yang diperlukan untuk membuktikan teorema-teorema tersebut.
- Lemma
- Kesimpulan yang dihasilkan melalui aturan inferensia tetapi oleh alasan subjektif tertentu tidak disebut sebagai teorema. Misalnya karena dirasa kurang greget untuk disebut teorema.
Cara yang sama juga bisa diberlakukan untuk Bahrelway ke Amburegul. Ini adalah teorema 6. Jadi, kita memiliki tambahan dua lagi teorema.
Amburegul | Bahrelway | Emeseyu | Titanigo | |
---|---|---|---|---|
Amburegul | T1 | A1 | ||
Bahrelway | T6 | T2 | A2 | A3 |
Emeseyu | T5 | T3 | ||
Titanigo | T4 |
Latihan
- Gambarkan diagram pembuktian untuk T6.
- Jelaskan alasan pemilihan nilai
x dany dalam R2 untuk membuktikan T6:- Mengapa kamu memilih sedemikian?
- Mengapa kamu tidak memilih pilihan lain?
- Apa yang terjadi jika nilai
x dany tersebut tertukar? - Bagaimana menggunakan graf untuk membantumu menentukan nilai
x dany ?
- Dapatkah menggunakan aturan R1 atau R3 untuk membuktikan T6? Jelaskan alasannya!
- Dapatkah kita menggunakan A3 dengan R2 untuk mendapatkan teorema lainnya? (Kamu perlu memeriksa alur penarikan kesimpulannya dengan sangat teliti.)
Berikutnya: Aturan ketiga