Tidak dapat dilanggar
Matematika diasumsikan ditaati sepenuhnya.
Pertama, aturan-aturan yang disebut sebagai matematika harus tidak dapat dilanggar, setidaknya dalam batasan yang kita bicarakan.
Aturan penjumlahan dan perkalian tidak dapat dilanggar. Karena itu aritmetika termasuk dalam matematika.
Hukum-hukum fisika, misalnya gravitasi, juga tidak dapat dilanggar. Karena itu kamu juga menjumpai banyak matematika dalam fisika.
Peraturan sekolah dan lalu lintas dengan mudah kita langgar. Karena itulah peraturan sekolah dan lalu lintas tidak dapat dijadikan sebagai salah satu bidang matematika. Bukan hanya hal-hal yang secara ontologi tak dapat dilanggar yang dimaksudkan oleh syarat ini, melainkan ada kondisi bahwa aturan yang dibuat diasumsikan tidak dilanggar. Beberapa permainan memenuhi syarat seperti ini.
Permainan Tic Tac Toe
Ketika kamu bermain suatu permainan, misalnya tic tac toe, aturan permainan sudah dibuat sangat jelas. Permainan dimainkan oleh dua pemain, satu menggunakan tanda ×, satu menggunakan tanda O. Setiap pemain secara bergiliran mengisi salah satu kotak yang belum diisi dari kotak-kotak yang disusun dalam susunan 3×3.
✕ | ✕ | ◯ |
◯ | ◯ | |
✕ |
Permainan dianggap selesai ketika salah satu pemain berhasil mengisi kotak dengan tanda yang sama baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.
Cukup dengan aturan ini saja, kamu bisa memainkan tic tac toe. Peraturannya disepakati, tidak boleh dilanggar, dan tidak diubah-ubah. Dari peraturan yang sedikit ini bisa dihasilkan langkah yang beragam. Karena itu kamu perlu strategi yang baik untuk dapat mengalahkan lawan. Sekarang, bagaimana jika kamu melanggar peraturan? Misalnya, tanda milikmu adalah ✕ dan kamu berada dalam keadaan terdesak seperti berikut ini.
✕ | ✕ | ◯ |
◯ | ||
◯ |
Ini menjadi dilema untukmu. Karena kamu harus memutuskan langkah selanjutnya dan untuk menghalangi lawanmu menang, pilihanmu hanya dua posisi.
✕ | ✕ | ◯ |
◯ | ||
◯ |
Seandainya kamu memilih langkah berikut, lawanmu dengan mudah menang.
|
➡ |
|
Namun langkah yang satunya juga tidak lebih baik.
|
➡ |
|
Karena frustrasi, kamu berbuat curang dengan mengambil giliran lawanmu.
✕ | ✕ | ◯ |
◯ | ✕ | |
✕ | ◯ |
Yang mengakibatkan lawanmu marah dan melakukan hal ini.
✕ | ✕ | ◯ |
◯ | ⨂ | |
⨂ | ◯ |
Nah, perhatikan bahwa ketika peraturan permainan dilanggar, permainan itu kehilangan esensinya. Permainan itu jadi tidak bernilai. Mendingan nggak usah main dari awal,
demikian komentar dari lawanmu.
Aturan permainan bisa saja dilanggar, tetapi ketika dilanggar, itu akan meruntuhkan seluruh makna permainan tersebut. Permainannya sudah bukan tic tac toe lagi. Mungkin kamu perlu memberinya nama lain.
Dalam matematika, ketaatan akan peraturan adalah hal yang esensial. Kalau kamu tidak setuju dengan aturannya, kamu harus membuat permainan
matematika yang lain. Sekali kamu sudah menetapkan untuk mengikuti sebuah permainan
matematika, kamu harus tetap taat sampai kamu berhenti melakukan permainan tersebut.
Berbeda dengan aturan sekolah. Ketika suatu aturan dilanggar, sekolah tidak serta merta hancur karenanya.
Berikutnya: Tidak multitafsir